Lombok Tengah, theendlesscoverage.com-
Warga yang berdagang di pasar hewan Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), menolak penutupan pasar, Pada Sabtu (30/07/22).
Pihak Dinas Pertanian yang turun hendak menutup secara persusaif pasar mendapat penolakan keras dari warga yang berjualan disana. Bahkan sampai sempat bersitegang antara petugas dan warga sampai ada kesepakatan untuk diberikan berjualan hanya untuk hari ini saja. Namun pasar akan dibuka kembali sampai tiga pekan kedepan.
Diketahui bahwa, penutupan persuasif pasar hewan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sapi kini mulai semakin menjalar di sejumlah tempat di Kabupaten Lombok Tengah, salah satunya di Desa Batu nyaleun, Kecamatan Praya Tengah.
Oleh karena itu, sejumlah pasar hewan yang ada di Lombok Tengah mulai ditutup sementara. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus PMK tersebut.
Salah satu pedagang yang ditemui awak media Ini mengatakan bahwa, sejatinya seluruh pedagang tidak pernah menolak penutupan pasar. Namun yang ia sesalkan tidak pernah disosialisasikan sejak awal. Mengingat barang dagangan yang ia stok sangat banyak, dan dapat merugikannya.
“Saya tidak menolak sebenarnya, tapi tidak pernah ada sosialisasi dari kemarin. Kalau ditutup hari ini, siapa yang akan ganti rugi dengan barang saya ini,” Kata seorang pedagang Nasi Campur di pasar tersebut.
Sementara itu Ketua LSM Gapura Adipati mengatakan bahwa, kami sudah coba melakukan mediasi kepada pihak terkait agar pedagang di izinkan untuk berdagang hari ini.
"Kami sudah mediasi dengan dinas terkait agar saudara kami para pedagang bisa berdagang, karena pedagang ternak sudah berdatangan untuk berdagang.
Para pedagang tetap mengelar hewan dagangan di tempat pasar apapun yang menjadi dalih pemerintah untuk menutup pasar hari ini. Pihaknya akan tetap berjualan dan melakukan jual beli seperti biasa
“Apapun alasannya pemerintah kalau hari ini kami akan tetap berjualan, soalnya tidak pernah ada sosialisasi terlebih dahulu sebelumnya,” kata para pedagang
Salah satu pedagang sapi, mengatakan bahwa sikap dinas yang hendakmenutup pasar itu sangat mendadak. Bahkan ia ketahui bahwa pasar akan ditutup ketika sudah sampai di lokasi.
“Ya saya kaget lah, karena sebelumnya saya tidak pernah diberitahukan sejak awal. Kalau kita diberitahukan pasti kita tidak datang,” katanya
Berharap agar wabah virus ini cepat berlalu. Supaya aktivitas jual beli di pasar hewan ini dapat berjalan lancar seperti biasa.
“Harapan saya saat ini, semoga penyakit ini cepat selesai, supaya kita dapat berjualan kembali,” harapnya
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurrahman PN, mengatakan bahwa, kedatangannya di pasar hewan saat itu hanya untuk memberikan kesadaran terhadap para pedagang dan perternak bahwa virus terhadap ternak itu sudah ada.
Sehingga, ia meminta kepada seluruh pedagang ternak untuk tidak datang ke pasar untuk sementara waktu. Ia pun memberikan kelonggaran kepada para pedagang untuk hari ini da
“Kita memang hari ini tujuannya untuk mensosialisasikan bahwa virus ini sudah ada, dan supaya tidak menjalar ke sapi yang lain,” Kata Taufikurrahman.
Sementara, Kapolsek Praya Tengah Iptu Agus Priyatno, SH saat dikonfirmasi menegaskan bahwa, pihaknya saat itu hanya membantu dalam pengamanan penutupan persuasif saja. Namun dengan kondisi banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa pasar akan ditutup, sehingga untuk hari warga diberikan membuka pasar.
“Itukan kita hanya membantu mengamankan persuasif penutupan sementara saja,” kata Kapolsek. ucap kapolsek.(Syahbuddin pj)